Senin, 12 Agustus 2013

5 Perusahaan Besar yang Terlahir dari Ide Sederhana


Seringkali masih ada pemikiran di
masyarakat yang menganggap
sebuah perusahaan besar tercipta
dari ide-ide yang rumit. Padahal,
tidak seluruh anggapan tersebut
benar.

Saat ini, mulai banyak perusahaan
besar yang sebenarnya dibangun
dari ide-ide yang berbeda, dan
awalnya seringkali dianggap tidak
layak ataupun tidak praktis.
Bahkan, sekarang jarang ditemui
sebuah perusahaan besar dimulai
dari sebuah ide yang menjamin
perusahaan ini menjadi raksasa
pada masa mendatang.
Seperti dikutip daribusinessinsider,
setidaknya ada lima perusahaan
sukses yang dibangun dari sebuah
ide awal yang berbeda dan tak
jarang dianggap bermasalah.

1. Groupon
Ide Awal pembentukan perusahaan
ini adalah memberikan kesempatan
bagi sekelompok orang untuk
merengkuh tujuan bersama. Tujuan
tersebut digambarkan sebagai
ThePoint.
Dalam operasionalnya, situs
Groupon menyediakan media bagi
perusahaan yang ingin menawarkan
kupon (voucher), biasanya dengan
diskon tertentu, dengan ketentuan
jumlah penawar harus mencapai
batas tertentu. Jika batasan minimal
tidak terpenuhi, maka tidak ada
transaksi pada hari itu.
Operasi seperti ini mengurangi
risiko bagi pihak ritel jika jumlah
kupon yang ditawarkan tidak
memenuhi batas minimal.
Menurut situsnya, Groupun.com,
program ini diluncurkan pertama
kali pada November 2008. Saat ini,
Groupun memiliki sekitar 1.500
pegawai di kantor pusat Chicago
dan kantor yang sedang
dikembangkan di Palo Alto,
California.
Kini Groupun mengembangkan
bisnisnya dengan membuka kantor
perwakilan di Eropa, Amerika
Selatan, Asia, dan negara-negara
lainnya.
Pendapatan Groupun, yang berasal
singkatan Group Coupon, seperti
dikutip dari Wikipedia, sejak Januari
2010 hingga Januari 2011
diperkirakan mencapai US$ 11 juta
hingga US$ 89 juta per bulan.
Selama setahun, diperkirakan
pendapatan Groupun mencapai US$
460 juta. Pendapatan Groupon
tahun ini diprediksi mencapai
kisaran US$ 3 miliar hingga US$ 4
miliar.

Pada Oktober 2010, Groupun
dikabarkan menerima pinangan dari
Yahoo! senilai US$ 3 miliar. Tidak
mau ketinggalan, Google juga
berminat mengakuisisi perusahaan
ini dengan tawaran US$ 5,3 miliar
yang kemudian ditolak pada 3
Desember 2010.
Kabarnya Groupun bakal melepas
sahamnya di lantai bursa pada
2013.

2. Instagram
Ide awal Instagram berasal dari
pemikiran HTML 5 yang mampu
mendukung program layanan
informasi lokasi bagi penggunanya.
Instagram sendiri merupakan
sebuah aplikasi yang bisa digunakan
pengguna iPhone untuk berbagi
foto. Dengan program ini,
pengguna bisa menambahkan efek
khusus pada foto yang dibuatnya
sebelum disebarkan kepada
pengguna Instagram lainnya
menggunakan situs jejaring sosial
seperti Facebook, Twitter, atau
Tumblr.

3. Flickr
Perusahaan ini dibangun dari ide
sebuah website permainan
multiplayer yang memiliki anggota
sangat luas bernama Game
Neverending.
Berdasarkan situs Wikipedia
dijelaskan Flickr dikembangkan oleh
Ludicorp, sebuah perusahaan yang
berbasis di Vancouver, Kanada dan
dibangun pada 2002. Ludicorp
meluncurkan Flickr pada Februari
2004. Layanan ini dikembangkan
pada awalnya untuk membuat
Game Neverending.

Bentuk awal dari Flickr difokuskan
sebagai ruang dialog (chat room)
dengan banyak pengguna dengan
nama FlickrLive dengan
kemampuan berbagi foto secara
langsung (real time). Yang lebih
banyak terjadi adalah membagi foto
atau gambar yang ditemukan di
web daripada foto yang dibuat oleh
para pengguna sendiri.
Evolusi berikutnya lebih ditekankan
untuk uploading dan chat room
menghilang dari peta situsnya.

Pada 2005, Yahoo! Inc. mengambil
alih Ludicorp dan Flickr. Pada 28
Juni 2005, semua daftar isi dari
server Kanada dipindahkan ke
server yang berada di Amerika
Serikat, yang menyebabkan semua
data yang ada berada di bawah
hukum federal Amerika Serikat.

4. Facebook
Awalnya, perusahaan yang kini
menjelma menjadi korporasi
raksasa hanya bertujuan untuk
berbagi foto di antaranya
anggotanya. Selanjutnya, para
anggota memberikan peringkat dari
foto-foto yang dianggap paling
atraktif.
Menurut situs BusinessWeek,
pendapatan Facebook pada 2009
atau enam tahun sejak peluncuran
perdananya telah mencapai US$
700 juta hingga US$ 800 juta atau
setara Rp6,3-7,3 triliun.
CNet memperkirakan, pada 2009
Faceboook berhasil memperoleh
laba bersih sebesar belasan juta
dolar AS atau sekitar ratusan miliar
rupiah.

Facebook juga merekrut lebih
banyak tenaga staf penjualan untuk
menjaring lebih banyak pengiklan,
sehingga di akhir tahun jumlahnya
menjadi lebih dari 4 kali lipat sejak
awal 2009.

Di negaranya, perusahaan yang
bermarkas di Palo Alto California
AS itu kini juga telah menjadi salah
satu perusahaan yang memiliki
display iklan terbanyak.
Menurut Comscore, Facebok kini
menguasai 16 persen pangsa pasar
display iklan, meningkat dari 11
persen di kuartal akhir tahun lalu.

5. To be Determined
Hampir sama dengan Facebook,
perusahaan ini menyediakan sebuah
program internet, dengan
anggotanya bisa saling berbagi foto
dan membentuk kelompok
berdasarkan lokasi melalui sebuah
aplikasi bernama Color.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar